Wellcome to My Blog

Rabu, 14 Januari 2015

APLIKASI TEORI BELAJAR ORANG DEWASA DALAM KEGIATAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



APLIKASI TEORI
BELAJAR ORANG DEWASA DALAM KEGIATAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

  A.   TAHAP-TAHAP KEGIATAN DAN MEMBELAJARKAN
Kegiatan belajar dan membelajarkan pada garis besarnya dapat dibedakan atas tahap-tahap seperti berikut :
1.      Perumusan Tujuan Pembelajaran.
Rumusan tujuan pembelajaran merupakan pernyataan tentang apa yang diharapkan untuk
diketahui, dilakukan, dan dihayati oleh warga belajar setelah mereka menyelesaikan suatu kegiatan belajar. Kemampuan yang diperoleh sebagai hasil mengalami belajar, pada hakikatnya berupa perubahan tingkah laku yang dapat diukur atau paling tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan indikator terjadinya perubahan.
2.     Pengembangan Alat Evakuasi
Untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian suatu tujuan pembelajaran, perlu disusun alat
evaluasi yang sesuai dengan perubahan tingkah laku. Pada tahap ini dirancang sejenis alat evaluasi yang akan digunakan yaitu ; tes lisan, tulisan, dan perbuatan.
3.     Analisis Tugas Belajar dan Identifikasi Kemampuan Warga Belajar
Kemampuan yang ingin dicapai sebagai tujuan pembelajaran, diurai (dianalisis) atas unsur
tingkah laku membentuk kemampuan tersebut. Pada tahap ini juga diidentifikasi karakteristik individual warga  belajar, seperti kecerdasan/bakat, kebiasan belajar, motivasi belajar, kemampuan awal dan kebutuhan belajar, dan terutama yang menyangkut kesulitan belajar.



4.     Penyusunan Strategi  Belajar-Membelajarkan
Strategi belajar-membelajarkan pada hakikatnya adalah rencana kegiatan belajar dan membelajarkan yang dipilih oleh fasilitator untuk dilaksanakan, baik oleh warga belajar maupun oleh sumber belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Strategi belajar dan membelajarkan mencakup jawaban atas pertanyaan berikut :
a.     Siapa melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam proses interaksi belajar
b.     Bagaimana melaksanakan tugas belajar dan membelajarkan yang telah diidentifikasi
c.      Kapan dan dimana kegiatan belajar dilaksanakan dan berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan.
Kegiatan ini menyangkut  uraian tentang jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan belajar, format, dan lama waktu pertemuan. Selain itu diperlukan sebuah pengkajian dan penganalisisan komponen sistem pembelajaran yang dapat digunakan melaksanakan fungsi tersebut pada komponen sistem yang dilibatkan dalam upaya pencapaian tujuan. Secara singkat, strategi belajar membelajarkan mencakup perencanaan yang bisa dilihat dibawah ini :
1)    Komponen sistem yaitu sumber dan pamong belajar
2)    Jadwal pelaksanaan, format, dan lama kegiatan telah disiapkan
3)    Tugas yang akan dipelajari telah diidentifikasi
4)    Materi atau bahan belajar, alat pelajaran dan alat bantu penyajianpelajaran telah disiapkan dan diatur
5)    Masukan dan karakteristik warga belajar telah diidentifikasi
6)    Bahan pengait telah direncanakan
7)    Metode dan teknik penyajian telah dipilih
8)    Media yang digunakan telah disediakan





5.     Pelakasanaan Kegiatan Belajar dan Membelajarkan
Tahap ini merupakan pelaksanaan strategi belajar-membelajarkan yang telah disiapkan pada tahap sebelumnya :
a.     Pengelolaan kelas : Klasikal, kelompok , tim, perseorangan, termasuk pula pengaturan tempat duduk berbanjar, segi empat, bundar, oval, atau tapal kuda.
b.     Penyelenggaraan tes atau tanya jawab untuk memperoleh balikan mengenai penguasaan warga belajar mengenai bahan pelajaran baru
c.     Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan  metode dan teknik  penyajian yang dikemukakan dalam strategi belajar-membelajarkan
d.     Pemberian Motivasi dan penguatan
e.     Diskusi atau tanya jawab, kerja kelompok, perseorangan
f.      Pemantauan proses interaksi belajar
6.     Pemantapan Hasil Belajar
Tahap kegiatan ini tidak terstruktur dalam jadwal kegiatan belajar kelompok belajar, tetapi mereka laksanakan di rumah, baik sebagai tugas rumah maupun kegiatan mandiri untuk menelaah, mereview tugas dari tutor/fasilitator. Tugas pekerjaan rumah, selain untuk memantapkan hasil belajar, juga merupakan  pengisi waktu senggang sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.
7.     Evaluasi Hasil dan Program Belajar
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh balikan tentang :
a.     Tahap pencapaian tujuan pembejaran /program kegiatan belajar , keseksamaan perumusan tujuan
b.     Kesusaian antara metode dan teknik penyajian dengan sifat bahan pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, karakteristrik warga belajar, kemampuan dasar warga belajar
c.     Keberhasilan program dalam mencapai tujuan program
d.     Keseksamaan alat evaluasi yang digunakan dengan tujuan program yang ingin dinilai keberhasilannya.


8.     Perbaikan Program Kegiatan Belajar
Warga  belajar yang gugur dalam mencapai tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan perlu diterapkan pengajaran remidial mengenai aspek, pokok bahasan dari tugas belajar, dan tujuan pembelajaran yang belum dikuasai. Dengan menganalisa hasil evaluasi dan pelaksanaan fungsi dari setiap komponen dan tahap kegiatan, dapat diketahui komponen dan tahap kegiatan mana yang perlu direvisi atau diperbaiki.

B.    APLIKASI TEORI BELAJAR ORANG DEWASA
Teori belajar orang dewasa yang relevan untuk setiap tahap kegiatan belajar, mempunyai beberapa tahap  sebagai berikut :
1.     Perumusan Tujuan Program
Tujuan program ini ialah untuk menyatakan domain tingkah laku serta tingkatan tingkah laku yang ingin dicapai sebagai hasil belajar. Demikian itu rumusan tujuan program yang merupakan aplikasi teori behaviioristik dan taksonomi Bloom. 
Berdasarkan   tujuan program belajar, fasilitator memilih dan mengroganisasikan bahan pelajaran yang sesuai, menyiapkan atau memilih bahan dan alat penyajian yang relevan, serta menetapkan strategi belajar-membelajarkan yang akan ditempuh.
2.     Pengembangan Alat  Evaluasi
a.    Tahap pencapaian tujuan pembejaran /program kegiatan belajar , keseksamaan perumusan tujuan
b.   Kesusaian antara metode dan teknik penyajian dengan sifat bahan pelajaran, tujuan yang ingin dicapai, karakteristrik warga belajar, kemampuan dasar warga belajar
c.    Keberhasilan program dalam mencapai tujuan program
d.   keseksamaan alat evaluasi yang digunakan dengan tujuan program yang ingin dinilai keberhasilannya


3.     Analisis Tugas Belajar dan Identifikasi Kemampuan
Teori belajar  yang relevan dengan kegiatan analisis tugas, antara lain sebagai berikut :
a.     Teori Gesttailt meliputi hukum :
1)    Hukum Pragmanz (penuh arti) yaitu pengkelompokan objek suatu bahan pelajaran berdasrkan kriteria atau kategori tertentu. Seperti , warna, bentuk, dan ukuran sehingga mempunyai arti.
2)    Hukum kesamaan/keteraturan : tugas yang unsurnya mempunyai kesamaan dan teratur, lebih mudah dipahami daripada yang berbeda dan tidak teratur.
b.    Teori Medan
Belajar memecahkan masalah merupakan pengubahan struktur kognitif.
Contoh :
Membuat bujur sangkar seluas 200 cm² dengan menggunakan 2 (dua) buah bujur sangkar yang masing-masing luasnya 100 cm².
Identifikasi  karakteristik kemampuan warga belajar, meliputi hal-hal sebagai berikut :
a)    Perbedaan karakteristik individu warga belajar dilihat dari segi psikologis, yaitu perbedaan kecerdasan/bakat, kecepatan belajar, motivasi belajar, perhatian, cara berfikir, dan daya ingat
b)    Pengetahuan masukan. Pengetahuan masukan yang telah dikuasai dapat dijadikan bahan pengait (advance organizer)  antara pelajaran terdahulu dengan pelajaran baru.
Hasil latihan ataupun pengetahuan tentang cara pemecahan yang telah dikuasai dapat ditransfer untuk memcahkan masalah yang lain  yang dihadapi.
4.         Penyusunan Strategi Belajar-Membelajarkan
Teori belajar bagi orang dewasa yang erat hubungannya dengan tahapan ini, antara lain sebagai berikut :
a.     Teori Bruner tentang cara mengorganisasi tubuh ilmu yang dipelajari, urutan-urutan pokok bahsan yang disajikan,
b.     Penataan situasi belajar yang menyangkut berkait dengan belajar dan kondisi belajar
c.     Metode belajar/penyajian menemukan. Metode ini memudahkan transfer dan retensi, mempertinggi kemampuan menyelesaikan masalah, serta mengandung motivasi intrinsik
e.      Perbedaan individual dalam hal kecepatan belajar warga belajar.
h.     Pengaturan urutan penyajian bahan pelajaran menurut tingkat kesuliatan dari yang sederhana kebagian yang sulit.
5.     Pelaksanaan Kegiatan Belajar dan Membelajarkan
Teori belajar orang dewasa  yang erat hubungannya dengan tahapan ini , antara lain :
a.     Hukum Kesiapan. Menyiapkan mental warga belajar untuk mengikuti pelajaran baru dengan memberikan penjelasanan yang mengenai pengetahuan masyarkat dengan  singkat.
b.     Penguatan motivasi  belajar. Menjelaskan kegunaan atau nilai praktis pelajaran baru dalam kehidupan dan pengabdian.
c.     Proses persyaratan (conditioning). Proses ini memperlihatkan model hasil belajar terminal untuk memudahkan warga belajar mengenai pengetahuan dan keterampilan.
d.     Hukum unsur yang identik, yaitu mentransfer pengalaman menyelesaikan masalah lainnya yang berkait dengan perasaan atau menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam berbagai situasi , posisi dan kondisi.
e.     Cara menarik perhatian : teori ini mengaitkan kegiatan belajar dan membelajarkan dengan kebutuhan warga belajar, mengolah bahan pelajaran sebagai bahan perlombaan antar individu, kelompok dan baris.
f.      Metode menemukan. Teori ini memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk melakukan sendiri keterampilan yang harus dipelajarinya, bukan fasilitator yang melakukan.
g.     Karya wisata, pengalaman praktik lapangan di labroatorium  atau dibengkel, semua itu bisa menjadi pengalaman yang berkesan bagi warga dalam belajar dan memungkinkannya lebih mengetahui konsep.
6.      Pemantauan Hasil Belajar
Teori belajar orang dewasa yang erat hubungannya dengan tahap pemantauan hasil belajar antara lain :
a.     Hukum latihan
b.     Belajar lebih lanjut
c.     Revieu,yaitu belajar dengan dengan secara berkala lebih efektif daripada belajar terus menerus tanpa revieu
7.       Evaluasi Hasil Belajar
Teori belajar orang dewasa yang erat hubungannya dengan tahap evaluasi antara lain :
a.     Pengembangan kemampuan berfikir
b.     Hukum efek
c.     Penguatan
d.     Keputusan penyajian
e.     Hasil evaluasi
Akhirnya , keterampilan fasilitator menyajikan bahan sangat mempengaruhi  efektivitasnya kegiatan belajar dari warga belajar. Fasilitator yang cakap menyajikan pelajaran dan yang menguasai teori belajar orang  dewasa lebih giat dan lebih  tekun agar mencapai hasil belajar dan tujuan program kegiatan belajar yang lebih baik.
C. Metode Pendidikan Orang Dewasa
Dalam pembelajaran orang dewasa, banyak metode yang diterapkan. Untuk memberhasilkan pembelajaran semacam ini, apapun metode yang diterapkan seharusnya mempertimbangkan faktor sarana dan prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran, yakni agar peserta dapat memiliki suatu pengalaman belajar yang bermutu. Merupakan suatu kekeliruan
besar bilamana dalam hal ini, pembimbing secara kurang wajar menetapkan pemanfaatan
metode hanya karena faktor pertimbangannya sendiri yakni menggunakan metode yang dianggapnya paling mudah, atau hanya disebabkan karena keinginannya dikagumi oleh peserta di kelas itu ataupun mungkin ada kecenderungannya hanya menguasai satu metode tertentu saja


A. DISKUSI KELOMPOK
Terdapat beberapa pendapat tentang diskusi kelompok, yang pada intinya menekankan partisipasi dan interaksi semua anggota kelompok dalam diskusi tersbut. Morgan,et al. (1976) menyatakan bahwa diskusi kelompok yang ideal adalah berpartisipasinya ekelompok orang dalam diskusi suatu subjek atau masalah yang memerlukan informasi atau tindakan lebih lanjut. Sementara itu Kang & Song (1984) mendefisinisikan diskusi kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topik tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama. Dalam diskusi kelompok, anggota kelompok
menunjuk moderator (pimpinan diskusi), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati. Menurut Gulo (2002), diskusi kblompok merupakan strategi belajar mengajar yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik. Selanjutnya, ciri kelompok dinamis menurutnya adalah
(1) ada interaksi antara anggota,
  (2) ada kepemimpinan,
  (3) ada tujuan'yang'akan dicapai,
  (4) ada nonna yang diikuti, dan
  (5) melibatkan emosi.

1. Manfaat Diskusi Ketompok dalam Pendidikan Orang
Dewasa
Manfaat diskusi kelompok adalah sebagai berikut.
a. Diskusi memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk menyampaikan pendapatnya, dan mendorong setiap individu untuk berpikir dan mengambil keputusan.
b. Belajar sambil bekerja. Diskusi mendorong partisipasi peserta.Mereka yang aktif secara fisik dan mental dalam diskusi, belajar lebih banyak daripada mereka yang hanya duduk dan mendengarkan.
c. Diskusi cenderung membuat peserta lebih toleran dan berwawaasan luas.'-Peserta ukan menyadari bahwa dalam diskusi ada dua sisi argumentasi atau lebih.
d. Diskusi mendorong seseorang untuk mendengarkan dengan baik. Mendengarkan secara aktif membantu menghilangkan kesalahpahaman.
e. Memberikan alat pemersatu -iakta dan pendapat anggota kelompok sehingga kesimpulan dapat diambil.
2. Memilih Masalah atau Isu
Pemilihan topik diskusi dapat memengaruhi keberhasilan diskusi sehingga topik harus dipilih dengan baik. Suatumasalah atau isu yangmemenuhi standar berikut ini biasanya terbukti menjadi masalah yang baik.
a. Semua atau sebagian besar anggota kelompok sangat tertarik terhadap masalah atau isu tersebut
b. Masalah atau isu dikenal benar oleh semua atau sebagian besar anggota kelompok.
c. Isu atau masalah jelas, pasti, dan dimengerti oleh semua anggota
d. Masalah atau isu mempunyai tingkat kesulitan yang dapat menumbuhkan diskusi yang berkelanjutan
e. Informasi cukup tersedia bagi anggota kelompok untuk memecahkan masalah dengan memuaskan
f. Isu atau masalah dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang logis.
g.Isu atau masalah merangsang pemikiran yang bermutu

3. Merencanakan Diskusi KelomPok
Perencanaan yang teliti merupakan hal yang penting agar diskusi berhasil. Jika masalah atau isu yang didiskusikan sudah memenuhi kriteria, masih ada tiga faktor tambahan yang mungkin memengaruhi keberhasilan diskusi, yaitu (1) kemamgra menjalankan tanggung jawabnya, 2,tingkat pengaturan fisik yang di perlukan,dan (3) tingkat.dan jenis partisipasi anggota kelompok

4. Memimpin Diskusi kelompok
Pimpinan diskusi harus lebih banyak kelompok demi kesuksesan daripada orang lain sehingga ia sedikit bicara). Tugasnya adalah membuat setiap orang berperan pada waktu yang tepat dan dengan sikap yang paling'menguntung,(dapat
memberikan hasil).

5. Kualitas pribadi pimpinan Diskusi
a.Kemampuan berbicara.
b.Kemampuan berbicara dengansikap yang informal, ramah dan bijaksana
c. Kemampan berfikir
d. Temprament
e. Sabar
f. Tidak memihak

6. Tahapan Pemecahan Masalah
Diskusi yang baik adalah proses pemecahan masalah yang terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut.
a. Menjadikan anggota sadar
b. Menemukan pemecahan masalah sementara
c. Pemecahan tentatif dicek dengan fakta perbaikan pemecahan
d.Mengecek kesimpulan yang telah diperbaiki

7.Tahapan dalam Memimpin Diskusi Kelompok
a. Mempertahankan minat dan memperkenalkan masalah atau isu
b. Tes pemecahan masalah ata isu yang disrankan
c. Memberikan semangat semua anggota kelompok untuk berpartisipasi
d. Membuat kesimpulan sementara
e. Mempertahankan minat yang tinggi
f. Menutup diskusi

B.TEHNIK DISKUSI KHUSUS
Sejumlah teknik telah disediakan untuk mendorong partisipasi dan meningkatkan efektifitas diskusi kelompok. Setiap teknik telah di kembangkan
dengan menganalisis situasi dan menggunakan metode yang sesuai dengan Situasi. Beberapa metode membantu dalam  mengatur diskusi, yang lain cenderung meningkatkan partisipasi.

C. DUA PIMPINAN (CO-LEADER) DALAM DISKUSI KELOMPOK
Ada beberapa keuntungan dari diskusi yang menggunakan 2 pimpinan ini
Penggunaan 2 pemimpin dapat memperlancar jalannya diskusi dan mempermudah dalam mencakup keseluruhan objek , dua pimpinan juga dapat saling membantu jika diskusi berlarut-larut karena 2 orang dapat berfikir lebih baik dari pada 1 orang.

D. KELOMPOK HUDDLE
Sebuah diskusi kelompok besar yang di dalam kelompok besar tersebut di bagi menjadi kelompok kecil yang hanya terdiri dari 4-5 orang yg di sebut huddle, kelompok ini membahas sebuah permasalahn denan kelompok kecilnya masing-masig yang di beri waktu sekitar 20-30 menit setelah itu setiap kelompok huddle di minta juru bicarana untuk menyampaikan hasil diskusi mereka,setelah itu pimpinan akan memimpin diskusi kelompok besar untuk mengambil kesimpulan.

F. KELOMPOK BUZZ
Kelompok buzz hampir sama dengan kelompok huddle hanya saja kelompok ini dalam sekala yang lebih kecil dan waktu diskusinya pun hanya sebentar, Metode ini menjamin Partisipasi semua anggota kelompok.

G. TEHNIK PHILLIPS 66
Tehnik phillips dikembangkan oleh J. Donald Phillips,adalah salah satu variasi dari tehnik huddle, yang diterapkan untuk situasi kelompok yang tidak menentu ketika partisipasi yang demokratis di perlukan. Tehnik ini dapat di gunakan dalam kelompok kecil 10 sampai 20 orang atau dalam kelompok besar.

H. TIM KEPEMIMPINAN
Tim kepemimpinan biasnaya terdiri dari
1. Pimpinan diskusi
Tugas pimpinan diskusi
a. membuk diskusi seperi biasa, mengenalkan nara sumber.
b. meminta pengamat diskusi untuk memberi tahu jalannya diskusi,dan perkembangan yang telah dicapi dalam manuju tujuan kelompok yang di kehendaki
c. membantu notulen memperoleh kesimpulan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam diskusi
d. mengecek bahwa nara sumber dipilih dengan benar dan hati-hati serta menjaga agar narasumber tidak memonopoli jalannya diskusi
e. pimpinan diskusi menyimpulkan hasil pertemuan

2. Pengamat dikusi
Fungsi pengamat proses adalah, untuk mengamati dan mendengar pendapat kelompok slama diskusi dan melaporkan kepada kelompok apa yang terjadi selama diskusi

3. Notulen
Notulen bertindak sebagai sekertaris kelompok, tugas notulen adalh membuat catatan tentang isu atau pertanyaan yang didiskusikan,keputusan yang di capai dan proporsi anggota kelompok yang mencapai kesepakatan

4. Narasumber
Narasumber bertugas memberi informasi kepada anggota kelompok yang kehabisan bahan diskusi, agar diskusi tidak macet.
























DAFTAR PUSTAKA

3. Dr.Ir.H.Suprijanto.Pendidikan-orang-dewasa.Bumi-aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar